Lumayan lah ada sedikit latihan dari Citraweb. Saya akhir minggu ini bakal ada ujian tatap muka di UT, jadi ya, untuk yang berat2 tidak dilanjut dulu.
Yg saya pelajari dari video ini:
- Penjelasan singkat mikrotik
- switch
- router
- IP address 192.168.30.0 - 192.168.30.255
- network: 192.168.30.0/24
- subnet mask : 255.255.255.0
- 192.168.30.1 ip yang dipasang pada interface lokal pada router, menjadi gateway
- IP statik membutuhkan ip address router, subnetmask, gateway, DNS server (biasanya kalau mau seperti ini harus disetting dari awal dan ditentukan IP address untuk setiap perangkat yang akan terhubung)
- IP dinamik biasa disingkat DHCP (lebih sering saya praktik Access Point pakai ini karena mudah, akan tetapi kelemahannya adalah ip yang diberikan pada tiap perangkat akan berubah-ubah)
- PPPoE (modem dengan mode bridge) (Pernah saya coba utak-atik Totolink saya, diubah ke beberama mode, salah satunya adalah mode bridge, ya intinya mode bridge ini mirip seperti repeater saja dari sumber internet)
- Konfigurasi ip address
- konfigurasi pada device
- konfigurasi DNS
- Konfigurasi mikrotik via winbox
-- login menggunakan mac address
- Remove configuration
- Memberi nama pada routerboard mikrotik > system > identity
- membuat user baru > system > user (pilih grup dan password)
- Disable user admin
- relogin dengan user baru yang dibuat
Konfigurasi interface lokal
- interface (3 buah port ethernet)
- misal memilih port ethernet 2
- menambahkan IP address di menu IP : 192.168.30.1/24 (24 adalah netmask) > pilih ether2
- testing IP: ping 192.168.30.1
Konfigurasi interface publik
- Mengaktifkan DHCP client di ether1 (tanda statusnya bound, otomatis mendapat IP dan settingan DNS (allow remote request))
Agar bisa terhubung ke internet, mengaktifkan masquerade
- Firewall > NAT > menambahkan 1 rule baru > srcnat (pilih ether1) > action (pilih masquerade). tujuannya mengubah IP address menjadi publik.
Konfigurasi tanpa DHCP
- hapus setting DHCP server sebelumnya
- menambahkan secara manual di IP > Adresses > 202.65.127.2/28 untuk ether1
- menambahkan default route > IP > routes > tambah: dst address 0.0.0.0/0 lalu menambahkan gateway 202.65.127.1 (diminta dari ISP)
- Setting DNS - IP > DNS > setting > masukkan IP yang didapat dari ISP
Bandwidth management
- cek device di IP>ARP
- queues> simple queues> tambah, nama bebas, target address (ip device), target max limit> OK
SNTP Client
system > SNTP Client > enable, unicast, id.pool.ntp.org> apply> ok
system clock
Komentar:
Seru juga, banyak settingan di mikrotik yang tidak ada di router rumahan biasa seperti yang saya pakai. kapan ya bisa beli mikrotiknya. kalau dari penjelasan ini, cukup simple dan mudah dipahami.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar